Tampabatas.com(SMSI-lpg),
Tulangbawang Barat (Tubaba).
Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) H.Umar Ahmad,Sp, bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung Dr.Heffinur.SH.M.Hum, juga Forkopimda gowes bareng jelajahi sejumlah Icom wisata Tubaba pada 05/06/2021 pukul 06.30 Wib.
Mendampingi Eri Budi Santoso, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tulangbawang Barat, Sekretaris Sayuti menguraikan,
Para peserta Gowes tersebut mulai star dari titik Exit tol Penumangan-Menggala, Patung Realif Marga Empat, RTH Simpang 3 tiyuh Panaragan hingga finish di komplek Uluan Nughik Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten setempat.
“Sejak pagi , para peserta gowes bersiap siap menempuh rute yang telah ditentukan. dengan jarak kisaran 20 kilometer. Para peserta gowes wisata bersama tiba di Gerbang perkantoran Pemkab Tubaba. Dilanjutkan menuju patung Realif Marga Empat Tiyuh Panaragan,”kata Sekretaris.
Masih terhitung pagi, peserta gowes tiba di Komplek Uluan Nughik dan dilanjutkan dengan kegiatan Ramah tamah di Cafe rumah adat Baduy Kelurahan Panaragan Jaya. Kegiatan disemarakkan dengan indahnya persembahan tari Nenemo yang mengandung arti kerja keras, keserasian, keselarasan dan keseimbangan serta keikhlasan bergotong royong.
“Selain itu, Bupati bersama Kejati melakukan penyerahan bibit durian musangking, alpukat mentega dan jeruk banjar, kepada sejumlah perwakilan petani di Kabupaten Tulangbawang Barat.
Kejati dan rombongan Forkopimda juga berkeliling meninjau komplek Kota budaya Uluan Nughik dengan menggunakan kendaraan motor ATV.,”ungkap Sayuti.
Kata Sayuti, Pada kesempatan itu Bupati Tubaba H.Umar Ahmad berkesempatan memaparkan mula terbentuknya kompleks Kota budaya Uluan Nughik dihadapan Kajati, dan peserta Gowes.
Sayuti mengutip paparan Bupati, Saat pembukaan kawasan Uluan Nughik ini datang 7 orang menghadiahkan satu unit rumah yang diperuntukkan untuk rumah Baduy, itulah yang dijadikan simbol peletakan batu pertama pembangunan kawasan Ini.
Menurut Bupati, pada waktu itu kami mendapat sejumlah kritikan negatif dari beberapa kalangan. Kenapa harus diberi nama Baduy, bukankah ini adalah tanah lampung yang memiliki keagungan, dan keluhuran budaya.
“Karena sering ditanya akhirnya kami menemukan jawaban kenapa diberi nama Baduy di tempat ini. ternyata tempat ini banyak sekali nilai yang tidak lagi berada di tubuh keluarganya jadi nilai-nilai itu hanya ada di ceramah Bupati, ceramah para ustad tapi tidak menjadi perilaku hidup dari warga masyarakat sejatinya. nilai-nilai itu adalah yang diingatkan oleh Baduy kesederhanaan, kesetaraan dan kelestarian,” Kata Bupati.
Proses-proses kami membentuk orang dan membangun ruang yang ada di Tubaba, Inilah yang disebut dengan perjalanan pulang ke masa depan,”ujar Sayuti menirukan.
Kejati Lampung Dr. Heffinur, SH.,M.Hum mengucapkan. terima kasih kepada Bupati atas sambutan dan penyiapan kegiatan gowes bareng hari ini.
Kata dia, tahun ini merupakan kali pertama dirinya berkunjung ke Tubaba untuk jelajahi wisata budaya, meskipun dulu mungkin kunjungan kerja sudah pernah bertemu Bupati di Manggala tapi dengan kegiatan ini kumpul bersama suasana menjadi cair dengan kebersamaan.
Saya ucapkan juga terima kasih kepada Kejari Tuba pada hari ini juga semua Pembina hadir. Sebelumnya kita juga sudah berkunjung ke Metro kemudian kita pernah ke Lampung Selatan kemudian juga ke Lampung Timur nanti mungkin ke depan ke Lampung Utara kemudian ke Pringsewu.
“Kita berada disini tidak lain dan tidak bukan sebenarnya melaksanakan gowes saja kemudian bagaimana kita bisa mengenalkan Tubaba ini pada khalayak ramai di Lampung dan dengan siapa saja mulai dari destinasinya, adat istiadat dan juga makanan khas rumahan buatan tangan penduduk asli Tubaba,” Imbuhnya. //Diceritakan Sayuti Sekretaris Diskominfo Tubaba.
(ADVERTORIAL).